Senin, 16 Februari 2009

Hand Out - PPGD

Hand Out - PPGD 
( Pertolongan Pertama Gawat Darurat )

PPPK adalah pertolongan atau perawatan segera dan bersifat sementara, diberikan kepada seorang yang mendapat kecelakaan atau ditimpa penyakit mendadak, sampai ia mendapat pertolongan atau perawaan dari seorang dokter atau petugas kesehatan yang berwenang.

MAKSUD DAN TUJUAN
1. Mencegah bahaya maut
2. Mencegah maut, bila bahaya maut sudah tiba atau ada
3. Mencegah cacat
4. Mencegah terjadinya/adanya infeksi
5. Mengurangi akibat-akibat yang lain, karena kecelakaan tersebut

PENTINGNYA PPPK
1. Untuk dapat bertindak cepat dan tepat dalam menghadapi orang yang menderita kecelakaan atau ditimpa penyakit secara tiba-tiba.
2. Untuk mencegah terjadinya kerusakan/kecelakaan tambahan karena pertolongan yang kurang tepat.
3. Untuk memberikan perolongan pada kecelakaan/penyakit yang mendadak yang sering terjadi, yang kadang-kadang membahayakan.
4. Pertolongan yang baik, cepat dan tepat sangat diharapkan untuk menyelamatkan jiwa.

PETUNJUK UMUM
1. Prinsip
 Bertindak cepat, tepat dan hati-hati,
 Analysa situasi sebaik-baiknya.

2. Dalam menghadapi korban, beberapa hal perlu diperhatikan:
 Lihat kedudukan kecelakaan,
 Adakan pemeriksaan,
 Dijaga agar penderita dalam keadaan hangat, tenang dan gembira,
 Suruhlah seseorang memanggil dokter atau petugas kesehatan yang berwenang,
 Hendaknya tenang didalam melakukan pertolongan dan jangan tergesa-gesa memindahkan korban,
 Jangan sekali-kali memberikan minum atau makanan encer lainnya kepada orang yang pingsan,
 Jauhkan orang-orang/penonton dari penderita,
 Jangan diperlihatkan lukanya (bila ada) kepada korban.

3. Cara memberikan pertolongan
 Sikap si penolong,
a. Tenang, waspada, sopan, bijaksana, ramah dan hati-hati.
b. Dilakukan dengan ketulusan dan ikhlas hati.
c. Percaya pada diri sendiri.
 Kewajiban si penolong,
a. Memperhatikan keadaan sekitar, tempat dan sebab timbul kecelakaan. Adakah orang lain ikut membantu atau tidak di sekeliling kita.
b. Memperhatikan keadaan korban, apakah pingsan, berdarah, luka, patah tulang, dsb.
c. Merencanakan dalam hati pertolongan apa yang akan diberikan berdasarkan tujuan pokok.
1). Hindarkan terjadinya bahaya maut
2). Hindarkan hilang/rusaknya salah satu anggota badan
3). Jauhkan dan rawatlah gugat (shock)
4). Hentikan pendarahan
5). Hentikan terjadinya infeksi
6). Usahakn alat angkut dengan cepat dan tepat.

GANGGUAN UMUM
Ialah terasanya sakit seluruh tubuh korban sebagai akibat kecelakaan yang menimpa dirinya. Sedangkan Gangguan Setempat biasanya hanya terasa di sekitar luka, apabila dirasakan sangat sakit sehingga korban tidak sanggup menahannya, dapat juga menimbulkan gangguan umum, karena rasa sakit yang timbul mempengaruhi atau terasa juga pada tubuh yang lain.
Gangguan umum ini meliputi:
1. Lena (collaps),
2. Gugat (shock),
3. Pingsan,
4. Mati suri.
Diantara gangguan-gangguan umum tersebut, no. 2,3 dan 4 dapat disebut habaya maut. Bahaya maut ialah keadaan bahwa si penderita tidak sadarkan diri dalam waktu yang lama meskipun belum mencapai tanda-tanda mati yang pasti.
Tanda-tanda mati:
1. Lebam mayat yang timbul setelah 2 jam, lengkapnya setelah 8 jam.
2. Kaku mulut yang mulai timbul di rahang 2 jam setelah mati, lengkapnya setelah 8 jam.
3. Suhu badan sama dengan suhu sekelilingnya.
Jika belum ada tanda-tanda tersebut, kita belum dapat memastikan bahwa seseorang telah mati. Pertolongan harus diberikan.

Hand Out S U R V I V A L

Hand Out
S U R V I V A L

Pendahuluan
Sumber bahaya :
 Subjective Danger
 Objective Danger
Faktor yang Perlu Diperhatikan Pada Kondisi Survival :
 Aspek Fisikologi
 Fisiologi
2. Keinginan untuk tetap hidup
3. Kesiagaan
4. Rasa takut dan panik
 Lingkungan
 Aspek Peralatan yang Digunakan
Biasa disebut SURVIVAL KIT : Peralatan yang dapat berperan dan sangat berguna bahkan multifungsi pada saat kita menghadapi kondisi Survival:
 Aspek Pengalaman Dan Pengetahuan Tentang Teknik Survival
1. Keterampilan mengenali karakteristik suatu medan
 Pantai, Mangrop ( hutan bakau) Daerah peralihan dari rawa ke rawa sungai, Daerah rawa sungai/danau, Daerah peralihan dari rawa ke daratan rendah, Daerah berbukit rendah, Daerah dataran tinggi, Daerah berbubikt tinggi.
2. Keterampilan menentukan arah tujuan perjalanan
 Menggunakan peta dan kompas (dibahas lebih lanjut dalam materi navigasi)
 Tanpa menggunakan peta dan kompas 
- (Matahari - : Metode Ujung Bayangan (Owendoff Shadow-Tp Method, Metode Banyangan Sama Panjang (Equal Shadow Method) dll.
- Memanfaatkan tanda-tanda medan - : Steering Mark, Mengikuti tanda medan dll.
3. Keterampilan membuat tempat berlindung 
 Faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan lokasi yang baik.
- Faktor cuaca : angin, hujan, badai, dingin, dan sebagainya.
- Gangguang binatang buas : Besar/kecil.
- Bahaya alam : banjir, longsor, petir, dan sebagainya.
- Lokasi : Tanah datar, sumber air bersih, dan sebagainya. 
 Pedoman pembuatan tempat perlindungan 
- Jangan terlalu merusak lingkungan 
- Mempunyai sistem penyaluran air dan ventilasi yang baik
- Badan selalu dapat hangat dan kering.
- Tanah yang dipakai untuk alas selalu kering dan selalu pergunakan isolasi dengan tanah.
- Buatlah perlindungan yang kecil dan rendah didaerah yang dingin. 
- Sedapat mungkin hematlah tenaga untuk membuatperlindungan ini, jika ada gunakanlah perlindungan alam atau perlindungan yang sudah ada. 
 jenis-jenis perlindungan/ bivouac (bivak)

Diktat Hutan Gunung

Pengertian : Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan hidup. Arti survival dalam konteks ini adalah berusaha mempertahankan hidup dialam bebas dari hambatan alam sebelum mendapatkan pertolongan. Orang yang melakukan survival disebut survivor.
 Survival terjadi karena adanya kondisi darurat. Penyebabnya bisa berupa masalah yang ditimbulkan oleh alam, kecelakaan, gangguan satwa liar, atau kondisi lain yang memaksa kita harus dapat bertahan hidup sebelum mendapatkan pertolongan atau keluar dari situasi yang tidak diharapkan tersebut.


Diktat Hutan Gunung

Pengertian : Survival berasal dari kata survive yang berarti bertahan hidup. Arti survival dalam konteks ini adalah berusaha mempertahankan hidup dialam bebas dari hambatan alam sebelum mendapatkan pertolongan. Orang yang melakukan survival disebut survivor.
 Survival terjadi karena adanya kondisi darurat. Penyebabnya bisa berupa masalah yang ditimbulkan oleh alam, kecelakaan, gangguan satwa liar, atau kondisi lain yang memaksa kita harus dapat bertahan hidup sebelum mendapatkan pertolongan atau keluar dari situasi yang tidak diharapkan tersebut.